JAKARTA, iNews.id - Pandemi Covid-19 di Tanah Air membuat semakin buruk kondisi masyarakat kurang mampu. Hal itu dirasakan juga oleh pemulung maupun tunawisma di Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara.
Sinta salah satunya. Di masa pandemi Covid-19, Sinta mengaku keluarganya sangat sulit untuk mencari penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup termasuk susu untuk sang buah hati.
"Memang untuk susu ini selama ini tidak bisa kebeli. Untuk bayar kontrakan saja kami sangat susah, apalagi untuk hal (kebutuhan) lainnya," ucapnya saat ditemui di lokasi Kamis (9/9/2021).
Bahkan diceritakannya, untuk membuat hidup menjadi lebih baik, suaminya mencoba peruntungan dari pemulung dan ingin menjadi sopir di sebuah perusahaan. Namun niatnya tersebut pupus karena belum mendapat panggilan.
"Sudah mencoba melamar ke perusahaan daftar mobil (jadi sopir) tapi belum dipanggil-panggil sampai menganggur lama," tutur Sinta.
Selama menjadi pemulung di tengah Pandemi Covid-19, Sinta menuturkan pendapatan suaminya hanya Rp50.000 dalam sehari. Bahkan lebih sering tidak membawa apapun saat pulang.
"Paling selama ini Rp50.000 tapi mending (selama ini) tidak dapat dapat. Makanya kita jadi pusing susah, nyari (kerjaan) ke mana juga bingung," kata Ibu dua anak ini.