Sebagai informasi, kasus dugaan pelecehan ini membuat para alumni SMPN 13 Kota Bekasi melakukan aksi demo di sekolah pada Senin (25/8). Kemarahan para alumni ini dipicu lantaran kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami korban kelas 9 itu viral di media sosial.
Kepala sekolah SMPN 13 Kota Bekasi, Tetik menyebut bahwa korban diduga dilecehkan sebanyak dua kali oleh oknum guru olahraga itu.
"Kan si anak (kelas 9) yang aktif sekarang itu, itu terjadinya kemarin dari habis lebaran. Nah, dia cerita. Sudah kita cegah. Gurunya juga sudah kita omongin," kata Tetik kepada wartawan, dikutip Selasa (26/8/2025).
"Cuma terus kemarin terjadi lagi menjelang Agustusan. Nah, karena terjadi lagi menjelang Agustusan, saya panggil anaknya dan saya kasih punishment gurunya," sambungnya.
Oknum guru tersebut telah mengakui perbuatannya kepada Tetik, bahwa dia merangkul hingga memegang tubuh korban.
"Sebatas pengakuan beliau itu tidak bermaksud melecehkan sedemikian. Karena untuk merangkul, ya mengaku, untuk pegang paha, ya mengaku," ucapnya.