BEKASI, iNews.id - Monumen Tugu Agus Salim di Jalan KH Agus Salim, Bekasi Timur, Kota Bekasi mungkin dikenal sebagian orang sebagai tugu batas wilayah biasa. Ternyata tugu ini merupakan bukti gigihnya perjuangan rakyat Bekasi melawan Sekutu dan Belanda yang hendak mengganggu kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Hal itu dibuktikan dengan hiasan pada kepala tugu setinggi 205 cm tersebut. Terlihat ada pecahan peluru meriam, mortir, granat tangan, dan selongsong.
Bukan tanpa alasan tugu itu dibangun di pertigaan Jalan KH Agus Salim. Konon, dahulu lokasi itu berdiri pintu gerbang yang hanya akan dibuka jika pasukan Sekutu, Belanda hingga Jepang lewat. Selain itu tidak akan dibuka. Sehingga tugu itu menjadi simbol perlawanan rakyat Bekasi terhadap penjajahan.
Masyarakat sekitar pun menyebutnya dengan tugu pahlawan. Hal tersebut didedikasikan untuk menghormati perjuangan rakyat Bekasi di masa penjajahan Belanda hingga peristiwa Bekasi Lautan Api.
Dikutip dari laman bekasikota.go.id, peristiwa ini berawal saat pesawat yang membawa tentara Sekutu jatuh di Rawa Gatel, Cakung, Jakarta Timur. Masyarakat pun berdatangan untuk menolong.
Namun warga memutuskan untuk menahan awak kapal yang merupakan tentara Sekutu. Penawanan ini memicu kemarahan panglima tentara Sekutu, Jenderal Cristison.
Dia pun langsung mengeluarkan ultimatum kepada rakyat Bekasi dan pejuang Republik Indonesia (RI) untuk membebaskan tawanan. Cristison bahkan mengancam akan membumihanguskan Bekasi jika tawanan tak dibebaskan.