Peringatan itu tak diindahkan pejuang RI. Bahkan para tawananan dihukum mati dan jasadnya dikubur di markas polisi Bekasi.
Geram melihat tindakan itu, tentara Sekutu secara tiba-tiba menyerang ke kantong-kantong perjuangan yang ada di Bekasi pada awal Desember 1945. Mereka kemudian membawa jenazah tawanan yang telah dibunuh untuk dibawa ke Jakarta.
Tanggal 13 Desember 1945, pasukan Sekutu kembali membombardir Bekasi dengan 200 mortir meriam. Bekasi pun berubah menjadi lautan api, di mana rumah-rumah dan bangunan dibakar habis hingga luluh lantak. Pejuang RI dan rakyat Bekasi dipukul mundur hingga wilayah Tambun yang ada di timur Kota Bekasi.