Selain itu, ujar Muhammad Yahya, warga mendesak dilakukan pembebasan lahan yang persis bersebelahan dengan area sumur.
Sementara itu, warga Kelurahan Jatiragen mengatakan, sangat resah dengan peristiwa ledakan itu. Keberadaan sumur gas dan minyak ternyata memberikan dampak buruk terhadap lingkungan, seperti air tercemar minyak. "Warga mendesak agar kenyamanan warga bisa diutamakan," kata Dina, warga Kelurahan Jatiraden.
Hingga Sabtu (26/8/2023) dini hari, Stasiun Pengumpul Gas Lapangan masih dijaga ketat petugas kepolisian. Sedangkan korban meninggal dunia, masih di Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur. Sedangkan untuk korban luka masih mendaptkan perawatan di sejumlah rumah sakit Kota Bekasi.