JAKARTA, iNews.id - Remaja putri KS yang membunuh ayahnya sempat berpura-pura bersedih dan tidak mengetahui berita kematian tersebut. Aksinya itu menimbulkan kecurigaan.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan tersangka KS sempat mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dengan berpura-pura baru mendapatkan kabar mengenai kematian ayahnya dari teman.
"Berdasarkan informasi dari penyidik, dia berpura-pura tidak tahu alasannya mendapat informasi dari temannya bahwa bapaknya meninggal," ujar Kombes Ade Ary Syam Indradi, Senin (24/6/2024).
KS mencoba berakting seolah tidak terlibat dalam insiden tragis tersebut. Namun, polisi yang sudah mengantongi sejumlah petunjuk terkait pelaku, segera melakukan pemeriksaan intensif terhadap KS. Setelah diinterogasi, KS akhirnya mengakui perbuatannya.
"Tersangka diamankan di sebelah TKP, toko perabot itu, karena tersangka saat itu dengan alasan mendapat informasi bapaknya meninggal akhirnya datang, diinterogasi, ya tersangka mengaku," kata Kombes Ade Ary.
Safri, pemilik toko kelontong, ditemukan tewas dengan luka tusukan di bagian dada di tokonya yang terletak di Pasar Kanal Banjir Timur (KBT), RW 01/03, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Sabtu, 22 Juni. Dari hasil pemeriksaan, terungkap bahwa KS nekat menghabisi nyawa ayah kandungnya karena sakit hati akibat sering dimarahi dan diperlakukan kasar.
"Fakta oleh penyidik karena sakit hati, karena sering dimarahi, kadang dipukul, dituduh mengambil barang milik korban bahkan pernah dikatakan anak haram oleh korban, ini berdasarkan keterangan tersangka," kata Ade.