JAKARTA,iNews.id – Unjuk rasa ribuan buruh menuntut kenaikan Upah Minimun Provonsi (UMP) 2018 DKI Jakarta di depan balaikota, Jumat (10/11/2017), ternyata memberi berkah tersendiri untuk pedagang asongan, penjual makanan keliling, hingga penjual topi dan handuk.
Aisyah, pedagang asongan mengaku, sudah stand by di depan balikota sejak pukul 07.00 WIB pagi tadi, dia sudah menunggu massa buruh yang datang dari berbagai wilayah itu. Karena cuaca panas, dia pun yakin minuman kemasan jualanan akan ludes terjual.
“Saya jual air mineral Rp 5 ribu. Pop mie 10 ribu. Itu pun sudah dinaikkan harganya sudah habis tadi siang. Ini saya ambil lagi,” ujar Aisyah.
Rejeki nomplok dari unjuk rasa juga dirasakan Agus, seorang pedagang ketupat sayur keliling. Menurut dia, biasanya dia harus rela mendorong barang daganganya untuk mencari konsumen. Agus mengaku, setiap hari berpindah tempat di kawasan Gambir, Medan Merdeka, dan Kebun Sirih.
“Ada demonstrasi di depan balaikota ini, saya gak perlu repot-repot keliling. Kalau bisa dua minggu sekali demo gini mas,” ujar Agus.
Bukan hanya pedagang makanan dan minuman keliling yang merasakan berkah aksi demo, Prambudi pedagang topi dan handuk juga merasakan hal sama. Topi bundar jualannya seharga Rp 15 ribu ludes terjual. Sedangkan untuk handuk yang dia jual Rp 12 ribu masih menyisakan sedikit.
“Tadi bawa 70 topi sama handuk 50 biji. Bisa dihitung keuntungannya berapa,” kata dia.