Salah satu masalah utama yang menjadi sorotan yakni kesejahteraan guru ngahi. Seorang warga yang mengaku berasal dari Ikatan Guru Ngaji Jakarta bercerita sambil menahan air mata bahwa salah satu persoalan yang dihadapi oleh guru ngaji di Jakarta saat ini adalah tidak ada bantuan.
Semula, bantuan diberikan oleh mendiang Anggota DPRD Jakarta Mohamad Taufik. Setelah M Taufik meninggal dunia pada 3 Mei 2023, tidak ada lagi bantuan untuk Ikatan Guru Ngaji Jakarta yang sudah berdiri sejak 2013 silam.
”Saya ketua umum Ikatan Guru Ngaji Jakarta. berdiri pada tahun 2013, yang mendirikan adalah Bapak Haji Taufik almarhum. Permasalahan guru ngaji saat ini adalah ketika beliau sudah meninggal, semua bantuan tidak ada. Tolong diperhatikan, Pak. Terutama gaji dan insentif guru ngaji,” katanya.
Menurut dia, selama ini hanya guru ngaji di masjid yang sudah mendapat gaji dan insentif. Sementara guru ngaji di rumah-rumah warga, di musala-musala kecil, belum mendapat gaji dan insentif.
Curhat soal kesejahteraan guru ngaji ini sebenarnya sudah beberapa kali disampaikan oleh warga Jakarta. Untuk itu, pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) punya program Magrib Mengaji. Program itu sudah berjalan saat dia bertugas sebagai kepala daerah di Jawa Barat.
Lewat program tersebut, RK menyelesaikan dua masalah sekaligus. Pertama soal kesejahteraan guru ngaji, kedua mengurangi ketergantungan anak-anak terhadap gadget.
”Termasuk kami ada program namanya Magrib Mengaji. Nanti oleh gubernur diwajibkan anak-anak sekolah magrib mengaji sebagai tugas sekolah. Berarti kan butuh guru-guru ngaji, Bu,” ujar RK.