"Dengan begitu, para pelajar diharapkan tidak hidup dalam lingkungan yang sempit sehingga bisa lebih toleran," imbuhnya.
Ketiga, pasangan RIDO juga mengusung pendidikan karakter berbasis budaya, antikorupsi dan moderasi beragama. Untuk mengusung program ini, RIDO ingin memasukkan kurikulum pendidikan karakter yang berfokus pada nilai-nilai budaya lokal, moral, antikorupsi, dan moderasi beragama, membangun generasi yang berintegritas, karakter moral, toleran, dan memiliki kecintaan terhadap nilai-nilai Pancasila.
"Pendidikan karakter berbasis budaya juga sudah pernah dilakukan di Jawa Barat. Dengan hal-hal di atas tadi, kita ingin ubah mindset-nya, dipraktikkan secara langsung bertemu dengan mereka yang berbeda golongan ekonomi sosialnya," ungkap dia.
Selain ketiga program tadi, pasangan RIDO juga mengusung pendidikan gratis untuk sekolah negeri dan swasta demi memastikan semua anak usia 6-18 tahun bisa bersekolah. Tujuannya agar setiap anak memiliki kesempatan yang setara dalam memeroleh pendidikan yang layak tanpa terhalang oleh biaya.
RIDO juga akan menghadirkan KJP Plus berupa bahan pokok dan transportasi gratis. Melalui perluasan KJP Plus, pasangan RIDO ingin memberikan dukungan berupa bantuan kepada siswa dari keluarga kurang mampu, sehingga mereka dapat fokus belajar tanpa khawatir akan kendala ekonomi.
Khusus untuk guru, RIDO juga punya program peningkatan kompetensi guru untuk mendorong inovasi dan memberikan penghargaan kepada mereka yang menciptakan solusi pengajaran kreatif yang efektif, meningkatkan kualitas pendidikan di Jakarta.
RIDO juga ingin mengurangi beban administrasi guru dengan digitalisasi dan deregulasi agar kerjanya menjadi lebih efisien. Dengan begitu, guru dapat punya banyak Waktu untuk fokus pada pengajaran, bimbingan, dan pengembangan siswa.