JAKARTA, iNews.id - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat, sejak Januari hingga 3 Maret 2019 sebanyak 2.342 orang terserang penyakit demam berdarah. Jumlah tersebut masih dimungkinkan bertambah.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Sri Widyastuti mengungkapkan, jumlah tersebut tersebar di Jakarta Pusat sebanyak 134 orang, Jakarta Utara 220 orang dan Jakarta Barat 651 orang. Kemudian Jakarta Selatan 651 orang, Jakarta Timur 685 orang dan Kepulauan Seribu sebanyak dua orang.
"Salah satu faktor yang memengaruhi perkembangan nyamuk dan penyakit DBD (demam berdarah dengue) adalah kondisi iklim," ujar Widyastuti di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Senin (4/3/2019).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan sejumlah upaya untuk mengendalikan penyebaran penyakit demam berdarah. "Melalui upaya pengendalian penyakit DBD yang komprehensif diharapkan efektif dalam menurunkan angka kesakitan akibat DBD di DKI Jakarta," ungkapnya.
DBD merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue menginfeksi bagian tubuh dan sistem peredaran darah manusia ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang terinfeksi.
Gejala penyakit ini biasanya diawali demam, nyeri otot dan sendi, terdapat bintik merah/ruam di kulit disertai mual serta nyeri ulu hati. Pada kasus yang parah dapat terjadi pendarahan dan syok hingga membahayakan nyawa.