Monumen tersebut berbentuk patung di yang berdiri tegak dengan kedua tangan direntangkan dan kedua kaki yang seolah lepas dari borgol. Mimik patung yang terbuat dari perunggu itu bak berteriak menyerukan kebebasan.
Hingga kini, patung tersebut masih bisa dijumpai di lapangan Banteng.
Lantas, mengapa nama lapangan Waterloo berubah menjadi lapangan Banteng?
Sebelum didirikan patung trikora seberat 8 ton, lapangan itu memiliki banyak nama. Akan tetapi, nama yang paling umum adalah 'Lapangan Singa' karena dulunya terdapat patung singa di tempat tersebut.
Namun setelah Indonesia merdeka, Presiden Soekarno tak mau lagi menggunakan nama 'Singa' karena terlalu identik dengan Belanda. Akhirnya, nama Banteng lah yang dipilih karena dianggap lebih mewakili Indonesia.