Sebagai respons, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Sutiyoso mengucurkan dana sekitar Rp10 miliar untuk membangun kembali pasar ini dengan desain yang lebih modern, berlantai dua, dan memenuhi standar keamanan yang lebih baik. Rekonstruksi ini tak hanya memperbaiki fisik bangunan, tetapi juga memperbarui manajemen tata kelola pasar agar lebih siap menghadapi risiko di masa depan.
Pasar Taman Puring dikenal luas sebagai surga belanja barang murah khususnya sepatu. Selain itu, pasar ini juga menawarkan beragam produk lain seperti tas, barang antik, hingga elektronik bekas. Keberagamannya membuat pasar ini tetap ramai dikunjungi, baik oleh warga lokal maupun wisatawan pemburu barang unik dan terjangkau.
Peristiwa kebakaran yang terus berulang seperti tahun 2002 dan terbaru pada 2025 menjadi alarm keras akan pentingnya sistem mitigasi risiko dan manajemen pasar yang terpadu. Taman Puring, sebagai ruang ekonomi rakyat, membutuhkan perhatian serius agar tetap bisa melayani masyarakat tanpa ancaman bahaya yang mengintai.
Di tengah berbagai cobaan, termasuk bencana kebakaran dan perubahan zaman, Pasar Taman Puring terus bertahan. Ia tidak hanya menjadi pusat ekonomi mikro, tapi juga simbol ketangguhan pasar rakyat Jakarta Selatan. Semangat para pedagang yang terus bangkit menjadikan Taman Puring sebagai warisan budaya pasar yang terus hidup dan beradaptasi.