"Untuk tindakan kekerasan yang dilakukan saya selaku Plt pasti akan melindungi masyarakat dan itu saya sayangkan. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi. Untuk perizinan kami belum pernah didatangi oleh PT PMC," ujar Totoh, Kamis (12/6/2025).
Koordinator lapangan warga, Mardi mengatakan, akan melaporkan tindakan kekerasan ini ke polisi. Warga berharap polisi segera turun tangan untuk menangani aksi premanisme yang menghambat aktivitas mereka.
Dengan situasi yang memanas, warga menuntut agar pihak perusahaan menghentikan penggunaan preman bayaran dan mencari penyelesaian yang lebih adil tanpa kekerasan.
"Yang menjadi pemicu itu PMC memasang plang mengklaim itu tanah PMC," kata Mardi.