JAKARTA, iNews,id - Polres Metro Jakarta Selatan memberlakukan status Siaga I jelang aksi unjuk rasa atau demonstrasi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-Jabodetabek) yang menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker). Terkait pengamanan, Polres Jakarta Selatan menerjunkan 2/3 kekuatan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, pihaknya juga melakukan penyekatan di sejumlah wilayah perbatasan dan pengamanan objek-objek vital yang terdapat di wilayah Jakarta Selatan. "Pokoknya kami Siaga I, 2/3 kekuatan kita kerahkan," ucapnya di Mako Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (16/10/2020).
Budi memaparkan, penyekatan dilakukan di batas wilayah Tangerang Selatan dan wilayah lainnya seperti di Jalan H Juanda Ciputat, Jalan Haji Baung Pondok Ranji, Jalan Pahlawan Rampoa, Jalan Raya Mars Raya Ciputat Timur dan Jalan Ciredu Raya. Pencegah utama yang dilakukan aparat Kepolisian yakni massa aksi yang berasal dari kalangan pelajar.
"Kami tetap lakukan penyekatan di batas-batas kota, tetap adik-adik (pelajar) ini dicegah jangan sampai ke arah tempat unjuk rasa, kita benar-benar kita intensif di situ," katanya.
Menurut Budi, pencegahan dilakukan agar jangan sampai para pelajar dimanfaatkan untuk melakukan aksi yang berujung pada kericuhan. Dari beberapa aksi demonstrasi yang terjadi sejak Senin, 5 hingga Kamis, 8 Oktober ada indikasi para pelajar diajak dan diiming-imingi imbalan.
Selama masa demonstrasi tersebut, Budi mengaku, Polres Metro Jakarta Selatan telah mengamankan 288 pelajar yang hendak ikut unjuk rasa. "Jangan sampai adik-adik (pelajar) menjadi pelaku, seperti kita ketahui dua kali kemarin demo ricuhkan, walau akhirnya sebentar tidak meluas kemana-mana, tapi tetap intinya kita cegah," ujarnya.