Ade memaklumi kondisi tersebut karena selama ini para siswa belajar secara daring dari rumah. Dia memastikan, saat PTM siswa wajib mengikuti ketentuan sekolah mengenai kerapian rambut.
"Nanti saat mulai tatap muka, tentu akan kita sesuaikan lagi," katanya.
Menurutnya, masih ada segelintir orang tua yang khawatir dengan pelaksanaan PTM di sekolah. Dia terus berkoordinasi dengan orang tua siswa agar sama-sama memastikan penerapan protokol kesehatan.
"Kita selalu koordinasi dengan orang tua. Kita jelaskan nanti saat masuk sekolah enggak semuanya, ganti-ganti 25 persen kapasitasnya. Kita buat klaster pembagiannya juga untuk menghindari kerumunan. Teknisnya masih kita kaji, ada beberapa opsi," ucapnya.