“Alhamdulillah jam 11.00 WIB secara umum api sudah bisa dikendalikan. Kondisinya stabil, tinggal pemadaman secara tuntas. Gedung museum sendiri sebetulnya baru selesai direnovasi bulan November kemarin dan renovasinya total,” kata Anies.
Museum Bahari sendiri dibangun oleh Kongsi Dagang Belanda VOC pada tahun 1701. Ketika itu, berfungsi sebagai gudang penyimpanan rempah-rempah dan hasil bumi, seperti kopi, teh, dan tekstil.
Saat ini, Museum Bahari memiliki 1.120 koleksi terdiri dari kapal, alat bantu navigasi pelayaran, koleksi biota laut, alat penangkap ikan, lukisan, dan barang-barang temuan dari kapal tenggelam.
Kepala Museum Husni Sonizar mengatakan, beberapa koleksi museum, khususnya yang berada di ruang pameran ludes terbakar. Dia menduga api yang membakar museum berasal dari ruang pameran tengah bagian utara.
“Yang mengetahui pertama petugas cleaning service, mereka sudah sempat memadamkan dengan fire extinguisher. Tetapi api terus membesar,” ujar Husni.