JAKARTA, iNews.id – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan posisi wakil gubernur (wagub) DKI Jakarta untuk menggantikan Sandiaga Salahuddin Uno diusulkan oleh dua partai pengusungnya di Pilgub DKI 2017, yakni Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Karena itu, dia meminta publik menunggu sampai adanya kesepakatan antara kedua partai tersebut.
Sebelumnya, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Mohamad Taufik, bersikeras mengajukan diri menjadi pengganti Sandiaga menduduki kursi wakil gubernur di Ibu Kota. Taufik adalah mantan narapidana kasus korupsi di DKI. Dia pernah divonis 18 bulan penjara pada 27 April 2004 karena dinyatakan terbukti merugikan negara sebesar Rp488 juta dalam kasus korupsi pengadaan barang dan alat peraga Pemilu 2004.
Menanggapi wacana tersebut, Anies mengatakan Taufik belum diputuskan sebagai calon wagub DKI. Dia pun meminta masyarakat untuk tidak membuat spekulasi sebelum adanya kesepakatan antara PKS dan Gerindra. “Jangan berandai-andai. Menurut saya, tunggu sampai partai pengusung ada kesepakatan,” kata Anies di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Rabu (19/9/2018).
Bahkan, ketika ditanya tentang mencuatnya nama Taufik dan Ahmad Syaikhu sebagai calon terkuat pendampingnya, Anies enggan berkomentar banyak. Sebab, nama-nama tersebut sejauh ini hanya beredar di media, namun belum ada kepastian yang disampaikan oleh kedua partai kepadanya.
“Memang sudah ada keputusan di dua partai? Kita tunggu aja PKS sama Gerindra seperti apa,” pungkasnya