Dia menambahkan, pihaknya masih mendalami peledak yang dimiliki pelaku, termasuk mencari kemungkinan pihak yang mengajari pelaku.
Budi menyebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk melakukan pemantauan konten sensitif.
"Pada saat Pak Kapolri ada di RS Islam, akan mendalami pihak-pihak lain apabila ada yang mengajari pembuatan bom termasuk dari media sosial, Bapak Kapolda akan membangun sinergi dalam hal ini Komdigi untuk sama-sama melihat konten konten yang tidak layak dikonsumsi anak-anak ini harus ada batasan," kata Budi.