Bantuan ini mengajak anak untuk dapat aktif secara motorik serta agar anak dapat memiliki waktu bersosialisasi dengan sesamanya tanpa ketergantungan oleh gadget.
Menurut survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), lebih dari 71,3% anak usia sekolah memiliki gadget dan memainkannya dalam porsi yang cukup lama dalam sehari. Survei juga menyebutkan, sebanyak 79 persen responden anak boleh memainkan gadget selain untuk belajar.
Dampak yang ditimbulkan dari waktu yang terlalu banyak dihabiskan di depan layar di antaranya gangguan tidur, penurunan prestasi akademik, hingga masalah sosial dan emosional. Maka MNC Peduli mengajak anak-anak di Kampung Ilmu untuk berolahraga sekaligus belajar bela diri serta permainan ketangkasan fisik lainnya.