“Kami ingin menjadikan Ragunan bukan hanya tempat wisata siang hari, tetapi juga destinasi edukatif dan rekreatif malam hari bagi warga Jakarta,” ujarnya.
Fajar menyebut, uji coba Night at the Ragunan Zoo akan dievaluasi secara berkala untuk memastikan kesiapan fasilitas serta respons masyarakat. Bila berjalan baik, program ini berpeluang menjadi agenda rutin wisata malam kota Jakarta.
“Kalau antusiasme masyarakat tinggi dan semua berjalan tertib, tentu akan kami kembangkan lebih luas. Jakarta perlu lebih banyak ruang publik yang hidup, aman dan mendidik,” katanya.
Sementara itu, Kepala UPTMR, Endah Rumiyati mengatakan, untuk mendukung kenyamanan pengunjung, pengelola menyiapkan fasilitas penerangan tambahan di area yang dibuka malam hari. Selain itu, akan disediakan peta digital Map Night Ragunan agar pengunjung mengetahui rute-rute yang aktif.
Bagi yang ingin pengalaman lebih dekat, disediakan tur malam bersama pemandu dan penjaga satwa (zookeeper) yang menjelaskan perilaku satwa nokturnal serta menggelar sesi pemberian makan hewan pada waktu tertentu.