Penyerahan kartu ATM BJB dan kartu BPJS Ketenagakerjaan ini kata Bima Arya hanya simbolis, namun ini wujud atensi dan perhatian Pemkot Bogor atas ikhtiar para guru ngaji yang ikhlas tanpa pamrih mengajar untuk mencetak generasi Qurani.
Di tahun 2018 memberikan dalam bentuk insentif. Dia terus berusaha memberikan perhatian lebih, yakni dengan memberikan jaminan kematian dan jaminan kecelakaan kerja.
"Semua ada awalnya. Awalnya dari insentif dalam bentuk nominal yang jumlahnya jauh dari harapan ideal, tapi perlahan kita tingkatkan," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Adkesra Setda Kota Bogor, Adi Novan mengatakan, ada penambahan 200 guru ngaji yang mendapat insentif. Dari 2.800 guru ngaji menjadi 3.000 guru ngaji penerima insentif.
Insentif guru ngaji sebesar Rp150.000 akan diberikan setiap bulan setelah dipotong premi BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
Dia menambahkan, diberikannya kartu ATM BJB bagi para guru ngaji ini untuk memudahkan guru ngaji mengambil insentif tanpa perlu mengantre di teller. Di sisi lain dengan tercovernya guru ngaji di BPJS Ketenagakerjaan ada jaminan jika terjadi sesuatu saat mengajar.
"Bagi guru ngaji lainnya bisa mengambil ATM BJB dan kartu BPJS Ketenagakerjaan di kelurahan atau kecamatan," katanya.