Dia menegaskan dapur penyedia sudah memiliki koki berpengalaman dan ahli gizi lulusan resmi. “SOP di dapur itu sebenarnya sudah diterapkan. Jadi kami tetap menunggu hasil laboratorium,” ucapnya.
Seorang wali murid, Fery Sobur mengaku anaknya muntah-muntah sepulang sekolah setelah mengonsumsi makanan MBG.
“Pas saya jemput sekitar jam 4 sore, anak saya langsung muntah di jalan. Sampai rumah malah muntah lagi berkali-kali sampai lemas,” ujar Fery.
Dia lalu membawa anaknya ke klinik.
“Dokter bilang keracunan makanan, dikasih obat untuk pencernaan. Alhamdulillah sudah membaik, tapi masih lemas dan trauma, belum mau makan,” tuturnya.
Fery menambahkan, beberapa siswa lain juga mengalami hal serupa. Bahkan ada yang muntah di perjalanan pulang.
“Kami sebagai orang tua cuma ingin supaya ke depan lebih baik. Jangan sampai program yang tujuannya bagus malah bikin anak sakit,” katanya.