JAKARTA, iNews.id - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma hadir dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (25/8/2021). Di forum itu Risma mengungkapkan ada 15.000-16.000 anak di seluruh Indonesia menjadi yatim piatu karena covid-19.
Risma mengatakan data itu terus bergerak karena terus ada pembaruan dari pemerintah daerah (pemda). Untuk anak-anak yatim piatu korban covid-19 ini, Risma mengalokasikan bantuan sekitar Rp3,2 miliar yang dialihkan dari anggaran Kementerian Sosial (Kemensos) terkait pembangunan gedung.
“Untuk anak yatim korban covid-19 Rp3,2 miliar. Ini saya revisi pakai anggaran itu, yang awalnya untuk bangun-bangun itu terus kita revisi untuk ini Rp3,2 miliar. Saat ini kita meminta datanya belum lengkap dari daerah memasukan ke kita, yang kita tahu 15.000 sampai 16.000-an,” kata Risma dalam pemaparannya.
Untuk anggaran 2022, Risma mengatakan Kemensos mengusulkan agar seluruh anak yatim piatu yang berjumlah sekitar empat juta termasuk yang dirawat Lembaga Kesejahteraan Masyarakat (LKS) dan keluarga tidak mampu agar mendapatkan bantuan. Tentu Kemensos membutuhkan dukungan dari Komisi VIII DPR.
“Ini kan tidak bisa anggarannya Pak, jadi kalau disupport Komisi VIII saya akan mengajukan, saya berani saja, saya izin kalau disupport taruhlah tiga bulan untuk anak yatim karena kan butuh proses administrasi. Oktober-Desember 2021, bagaimana Pak? Saya akan mengajukan itu, usulkan. Totalnya di data kami sekitar empat juta sekian (anak),” katanya.
“Nanti kami hitung pak, kemarin usulannya. Nanti akan kami usulkan, ini baru dari Pak Sekjen (Sekretaris Jenderal Kemensos),” ucap Risma.