JAKARTA, iNews.id - Ada sejumlah contoh teks editorial tentang politik beserta strukturnya bisa dijadikan referensi maupun materi pembelajaran.
Teks editorial merupakan salah satu jenis teks yang sering dimuat di media massa, baik media cetak maupun media online. Teks ini memiliki peran penting dalam membentuk opini publik tentang berbagai isu yang sedang berkembang.
Ada berbagai contoh teks editorial beserta strukturnya yang dapat dijadikan sebagai panduan dalam penulisan teks editorial.
Teks editorial dapat membahas berbagai isu, baik isu politik, sosial, maupun ekonomi. Membaca teks editorial dapat membantu kita untuk berpikir kritis dan lebih bijak dalam menanggapi suatu masalah.
Teks editorial dapat ditulis dengan berbagai tujuan, seperti untuk membela, mengkritik, memuji, mengajarkan, atau menampilkan suatu masalah.
Untuk memahami teks editorial lebih lanjut, berikut contoh teks editorial tentang politik beserta strukturnya, dilansir berbagai sumber, Minggu (12/11/2023).
Teks editorial adalah teks opini, sehingga teks tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan dan mengikuti aturan penulisan yang berlaku. Aturan penulisan tersebut harus memperhatikan aspek kelogisan.
Teks editorial memiliki struktur yang terdiri dari tiga bagian, yaitu pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, dan penegasan ulang pendapat (reiteration).
1. Pernyataan Pendapat atau Tesis
Bagian pertama dari teks editorial adalah pernyataan pendapat (tesis). Bagian ini berisi sudut pandang penulis tentang isu yang diangkat. Sudut pandang tersebut dapat berupa pernyataan atau teori, dan harus didukung dengan argumen yang kuat.
2. Argumentasi
Bagian kedua dari teks editorial adalah argumentasi. Bagian ini berisi alasan atau bukti yang kuat untuk mendukung pernyataan tesis. Bukti tersebut dapat berupa data, pernyataan ahli, atau fakta yang kredibel.
3. Penegasan Ulang Pendapat atau Reiteration
Bagian ketiga dari teks editorial adalah penegasan ulang pendapat (reiteration). Bagian ini berisi penguatan kembali dari pendapat yang telah disampaikan sebelumnya, dengan didukung oleh fakta-fakta yang telah disebutkan sebelumnya.
Contoh 1
Baliho Politik di tengah Pandemi
Pernyataan Pendapat (Tesis):
Meskipun tahun 2024 masih jauh, baliho-baliho calon presiden sudah terlihat di mana-mana. Setiap calon memiliki strategi untuk meyakinkan masyarakat, salah satunya dengan menyampaikan visi dan misi mereka.
Mereka berusaha membuktikan keberhargaan mereka agar dapat menjadi kandidat kuat dalam pemilihan presiden RI.
Argumentasi:
Pada dasarnya, publikasi awal dari para kandidat bukanlah hal yang salah. Tujuannya adalah agar masyarakat dapat mengenal mereka dengan lebih luas.
Namun, saat bangsa ini sedang menghadapi pandemi, publikasi ini terasa kurang tepat dan mengundang kesedihan.
Selain itu, baliho-baliho yang dipasang cenderung monoton dan tidak memberikan informasi penting kepada masyarakat, hanya menampilkan foto dan nama calon.
Hal ini menyebabkan munculnya kritik keras dan dianggap sebagai pelanggaran terhadap etika politik.