Judul: Bergerak oleh Balang Mardoki
Bergerak tanda tak malas
Bergerak menandakan produktifitas dalam hidup
Malas ialah dosa
Menjadi pemimpin, pejabat atau apapun itu
Semuanya harus bergerak
Apalagi pemuda
Yang merupakan calon pemimpin
Dimasa yang akan datang
Maka merugilah ia jika tidak mau
Atau malas-malasan dalam bergerak dan bertindak
Pemuda haruslah menjadi penggerak
Di dalam suatu lingkungan masyarakatnya
Menjadi motivator kepada adik-adiknya
Untuk menjalankan kehidupan
Dengan sebaik-baiknya
Tidak menyia-nyiakan waktu dengan kegiatan
Yang tidak bermanfaat
Dan berarti tidak mensyukuri nikmat
Yang diberikan Tuhan kepadanya
Ayo Pemuda, mari bergerak
Bergerak untuk menjalankan dan mensyukuri
Nikmat Tuhat dengan sebaik-baiknya
Berhenti malas-malasan dan jadilah
Orang yang bermanfaat untuk orang lain
Bagai air jernih mengalir yang memberikan kehidupan
Judul: Pemuda Jantung Bangsa oleh Anonim
Sebaris ikrar sejarah goresan jantung bangsa
Selembar janji perpaduan warna nusantara
Api menyala asa membara
Sumpah bertinta darah menggema
Bendera berkibar di dada pemuda
Garuda terbang langitkan cita-cita
Pancasila adalah jiwa
Merdeka Indonesia
Tersurat amanat perjuangan
Tersirat semangat dalam tindakan
Di sini, di atas tanah tumpah darah
Pengorbanan dan doa meraih berkah
Esok, mungkin 'kan penuh rintangan
Namun, persatuan pasti berubah keyakinan
Bahwa ibu pertiwi satu titipan penuh keindahan,
Pertahankan!
Di tangan putra-putri bangsa, Indonesia menuju kejayaan
Judul: Perjuanganmu Harapan Bangsa oleh Anonim
Wahai negeri ku Indonesia
Negeri yang penuh dengan cinta
Namun luka di dalamnya belum reda
Izinkan kami yang mengobatinya
Dengan suka dan cita
kita berjuang untuk negeri
Berjuang dengan segenap jiwa
Membunuh tikus yang tak tau diri
Banyak pihak yang memanfaatkan posisi
Demi memperoleh kepentingan pribadi
Majulah engkau pemuda negeri
Ciptakan kembali demokrasi
Kau pemuda Indonesia
Perjuanganmu harapan bangsa
Kami tahu sumpahmu bukan serapah
Sumpahmu adalah perjuangan dan darah
Judul: Mentari Indonesia oleh Bunda Azki
Derap langkah para penjaga paksa
Letupan senjata tanpa aksama
Ribuan nyawa hilang tanpa dosa
Hanya derai air mata yang berkuasa
Ketika doa dan air mata bersama
Penjuru bumi langit berkuasa
Sebilah bambu runcing mencakar angkasa
Kekuatan besar mencabar bumi dan seisinya
Merdeka, merdeka, merdeka
Peluh dan lara berganti indahnya nirwana
Luka tikam menganga berganti senyuman sukma
Ribuan dera tergantikan secercah sinar khatulistiwa
Kisah romansa akan indah pada waktunya
Bukan karena aku dan kamu saja
Namun korelasi keduanya
Karena kita sama, kita adalah Indonesia
Judul: Prajurit Jaga Malam oleh Chairil Anwar
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian
ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu...
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu!
Demikian ulasan mengenai puisi Sumpah Pemuda bikin nangis. Semoga bermanfaat!