Pihaknya pun langsung melakukan koordinasi dan memastikan beras tersebut disegel serta tidak beredar ke masyarakat.
Setelah melakukan pengusutan, Amran menemukan adanya kejanggalan terkait izin dari impor beras ilegal ini. Di mana, rapat terkait impor beras ini sebelumnya sempat dibahas pada tanggal 14 November lalu di Jakarta.
"Kami tanya Dirjen, kami tanya Deputi, Bapanas, 'apakah Anda menyetujui?' Ternyata dalam risalahnya menolak, tapi tetap dilakukan," jelasnya.
"Yang kedua, rapatnya tanggal 14 di Jakarta, tetapi izinnya dari Thailand sudah keluar. Berarti ini sudah direncanakan," ujar Amran menambahkan.
Amran pun mengungkap dugaan impor ini berasal dari Thailand dan Vietnam. Sebab, harga beras dari dua negara tersebut cukup murah dibandingkan Indonesia. "Iya, memang murah karena Indonesia tidak mengimpor beras," ungkapnya.