JAKARTA, iNews.id - Peribahasa merupakan salah satu materi dalam pelajaran bahasa Indonesia. Berikut contoh peribahasa yang populer dan artinya untuk dipelajari agar lebih paham.
Peribahasa adalah ayat atau kelompok kata yang mempunyai susunan yang tetap dan mengandung pengertian tertentu, bidal, dan pepatah. Contoh peribahasa adalah 'Biar lambat asal selamat, tak lari gunung dikejar'
Melansir buku 'Kamus Lengkap Peribahasa dan Ungkapan' karya Mifta Fauzi, arti peribahasa bahasa Indonesia di atas adalah mengerjakan sesuatu sebaiknya jangan tergesa-gesa. Melainkan harus dipikirkan dulu dengan cermat, agar hasil yang didapat memuaskan
Apa Saja Jenis Peribahasa dan Contohnya?
Ada tiga jenis bentuk peribahasa, yakni pepatah, perumpamaan, dan pemeo. Pepatah adalah peribahasa berbentuk nasihat atau ujaran dari orang tua. Perumpamaan adalah peribahasa yang berisi perbandingan.
Jenis peribahasa pemeo adalah peribahasa yang dijadikan semboyan.
Berikut contoh peribahasanya
- Adat tua menahan ragam: orang tua-tua terpaksalah menahan (menderita) berbagai-bagai godaan yang tak menyenangkan hati karena perbuatan anak cucunya yang tiada berjalan di atas kebenaran
- Membagi sama adil, memotong sama panjang: jika membagi maupun memutuskan sesuatu hendaknya harus adil dan tidak berat sebelah
- Air beriak tanda tak dalam: orang yang banyak cakap (karena sombong) biasanya kurang ilmunya
- Bagai air di daun talas: selalu berubah-ubah (tidak tetap pendirian)
- Angan menerawang langit: mencita-citakan segala sesuatu setinggi-tingginya
- Ke mana angin yang deras ke situ condongnya: tidak teguh pendirian
- Bagai anjing beranak enam: kurus sekali
- Belum tahu diasin garam: belum ada pengalaman
- Ayam berkokok hari siang: mendapat sesuatu yang telah lama diidamkan
- Memikul di bahu, menjunjung di kepala: mengerjakan sesuatu menurut aturan
- Bakar tak berapi: cinta tidak dengan sebenarnya: cinta dengan diam-diam
- Hendak seribu daya tak hendak seribu dalih: jika mempunyai kemauan pasti akan menemukan jalan terbaik
- Siapa menabur angin, ia menuai badai: barang siapa berbuat, dialah yang akan mendapat akibatnya.
- Jangan sangat pemilih, bisa-bisa mendapatkan buku buluh: jangan terlalu memilih, bisa-bisa mendapatkan sesuatu yang tidak disukai
- Kemiri jatuh ke pangkalnya: mendapatkan tempat yang pantas, kembali ketempat asalnya