Indonesia Tipika Chanting (ITC) dan Asalha Maha Puja 2567 BE/2023, Candi Borobudur Jawa Tengah
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menghadiri Indonesia Tipika Chanting (ITC) dan Asalha Maha Puja 2567 BE/2023 di Candi Borobudur, sebuah acara yang diikuti oleh ribuan umat Buddha. Dalam acara tersebut, Ganjar Pranowo mengungkapkan pandangannya terkait tahun 2024 dan bagaimana suasana jelang tahun tersebut bisa menjadi lebih hangat. Ia menyoroti pentingnya pesan moral dan bijak bermedia sosial dalam menjaga keharmonisan.
Ganjar, yang juga merupakan bakal calon presiden (bacapres) dari PDIP, berbicara tentang pentingnya menggunakan media sosial dengan bijak, mengingat banyaknya penyalahgunaan media sosial yang terjadi. Ia menggarisbawahi bahwa menjaga kebijakan bermedia sosial sangat penting.
Dalam konteks acara ini, Ganjar juga menekankan bahwa suasana yang dihadiri oleh umat Buddha bisa menghangat dan membawa pesan moral yang bermanfaat menjelang tahun 2024.
Acara ITC dan Asalha Maha Puja ini memiliki tema moral dan perdamaian sebagai fokusnya, yang dianggap penting terutama dalam tahun-tahun politik, untuk mencegah penyebaran hoaks dan menjaga kebahagiaan dalam masyarakat.
Diskusi dan Silaturahmi Antar Agama, Tangerang
Ganjar Pranowo, calon presiden potensial, mengadakan pertemuan dan diskusi dengan para kiai dan tokoh agama dari berbagai agama di Tangerang Raya, yang berlangsung di Ponpes Roudlotussalaam, Cimone, Tangerang, Banten. Dalam pertemuan tersebut, Ganjar Pranowo menegaskan komitmennya untuk memperhatikan kesejahteraan dalam ranah keagamaan, terutama yang berkaitan dengan para guru agama.
Selama masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar telah memberikan perhatian khusus kepada guru agama dari berbagai agama, termasuk Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di bawah kepemimpinannya mengalokasikan anggaran yang signifikan untuk memberikan insentif kepada ribuan guru agama.
Selain itu, Ganjar juga mendorong pengembangan kemandirian di pondok pesantren dengan menyelenggarakan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan produktivitas.
Ia juga menekankan pentingnya melibatkan tokoh agama dalam proses pengambilan keputusan ketika menjadi presiden pada tahun 2024.
Ini menunjukkan komitmennya untuk memastikan partisipasi dan kontribusi aktif dari kelompok agama dalam pembuatan keputusan yang berdampak pada masyarakat.