Keduanya pindah ke kota Bontang baru-baru ini karena orang tua keduanya mendapat tugas kerja.
Pertemuan pertama mereka tidak begitu istimewa. Rudi dan Ari bertemu di kantin sekolah. Rudi tampak sedang duduk sendirian di meja.
Sementara Ari berdiri ragu-ragu di dekat lini antrian. Melihat itu, Rudi dengan ramah mengajak Ari duduk bersama.
“Ayo, duduklah. Tidak ada yang mencegah kita bersama-sama di sini,” kata Rudi dengan senyum.
Sejak hari itu, persahabatan mereka tumbuh dengan cepat. Meskipun berasal dari budaya yang berbeda, Rudi dan Ari menemukan banyak kesamaan di antara mereka.