Dulu, di awal-awal masuk SD selepas tamat dari TK, kami bukanlah apa-apa. Kami belum bisa membaca, berhitung masih salah-salah, kurang beradab, bahkan sering kali tidak menuruti perintah guru. Padahal semua itu adalah kebaikan.
Tapi sekarang, seiring dengan bertambahnya tahun, kami mulai lancar dalam membaca, berliterasi, berpikir kritis, berketerampilan, hingga memahami mana akhlak yang tercela dan nama akhlak yang terpuji.
Atas semua yang didapatkan, kami dengan tulus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu guru.
Sungguh, jasa Bapak/Ibu guru sangatlah besar dan sangat berguna bagi masa depan kami. Bukan hanya soal berhitung dan membaca, tapi juga tentang tekad dan semangat pantang menyerah.
Setiap kali kami mendapat kesulitan, setiap itu pula Bapak/Ibu guru datang menghampiri kami, memotivasi kami, menyemangati kami, serta menawarkan solusi kepada kami.
Dari sanalah kemudian kami mulai menyadari bahwa dunia ini begitu sempit bagi orang-orang yang berputus asa, tapi begitu luas bagi orang-orang yang ingin mengejar asa.
Bapak/Ibu dewan guru yang kami sayangi. Dari lubuk hati terdalam, kami mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya.
Kesalahan kami mungkin sudah sebanyak dedaunan yang jatuh dari pohonnya, tapi sungguh hati guru begitu lapang dan senantiasa ikhlas mengajar kami. Sungguh benar bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.
Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini. Mohon maaf atas segala salah. Saya akhiri.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Itulah 3 contoh pidato perpisahan kelas 6 singkat dan mudah dihafal. Semoga menginspirasi.