Indonesia sedang dilanda badai covid kembali, saat ini varian omicron sedang merajai. Ada yang menarik dimana gejalanya, hampir sama persis dengan flu biasa. Hanya saja, keduanya mempunyai perbedaan.
Dijelaskan oleh Dr. Erlina Burhan bahwa omicron mempunyai gejala ringan, tidak terlalu parah. Poin utamanya adalah ada di bagian hidung serta tenggorokan, dimana virus lebih sering menyerang dua bagian itu.
Jadi, ketika terjadi batuk kering kemungkinannya adalah positif Covid. Tetapi, jika hanya flu biasanya dan batuk bisa dikatakan virus yang masuk bukan omicron, melainkan influenza yang memang menyerang bagian tersebut.
Oleh karena itu, kamu harus mengenali gejalanya lebih baik lagi. Apalagi, kondisi cuaca sedang tidak bagus seperti ini, membuat daya tahan tubuh pasti menurun. Penularan virus melalui droplet juga cepat.
Contoh teks eksposisi analisis mengenai Virus omicron tersebut memberikan pengetahuan mengenai perbedaan mendasar antara flu dengan terkena positif covid. Hal tersebut sering sulit dibedakan karena gejalanya sama.
1. Tesis yang digunakan adalah perbedaan antara varian omicron dengan flu biasa yang menunjukkan gejalanya hampir mirip
2. Argumentasi sebagai pendukung adalah pernyataan dari Dr Erlina Burhan mengenai ciri terkena virus omicron.
3. Contoh teks eksposisi analisis pada bagian akhir merupakan kesimpulan serta penegasan agar, kamu tetap mematuhi aturan kesehatan. Sehingga kondisi tubuh tetap fit apalagi, kondisi cuaca sedan tidak bersahabat.
Sampai saat ini banyak orang salah mengira mengenai diet, dimana mereka hanya fokus bagaimana cara menurunkan berat badan saja. Seharusnya, poin utamanya bukan kepada itu, melainkan mengatur pola makan.
Kondisi ini didukung oleh pemaparan beberapa Dokter gizi yang menyampaikan pendapat bahwa, diet itu menyehatkan bukan justru membuat mereka jatuh sakit Kondisi tersebut terjadi akibat kesalahan dalam mengatur menu.
Bahkan, berbagai mitos masih dipercaya contohnya tidak konsumsi makanan berlemak. Bukan kandungan lemak yang menyebabkan gemuk melainkan kadar gula dan karbo berlebihan dalam tubuh, oleh karena itu perlu ada perubahan.
Bukan hanya mengenai cara mengatur menu agar gizi kamu tetap seimbang, tetapi ditambah dengan bagaimana waktu yang tepat untuk konsumsi makanan tersebut. Dengan begini tubuh tetap bugar sepanjang hari.
Contoh teks eksposisi analisis mengenai diet tersebut memberikan makna, bahwa kamu harus melakukannya dengan benar. Bukan hanya fokus pada penurunan saja, melainkan harus memenuhi kadar gizinya juga.
Maka dari itu, analisanya menjadi demikian
1. Tesis yang digunakan adalah kesalahan dalam diet yang selalu dipikirkan banyak orang
2. Argumennya berupa pernyataan dokter gizi mengenai bagaimana melakukan program tersebut dengan benar
3. Contoh teks eksposisi analisis terakhir berupa penegasan ulang dimana, kamu diminta untuk mengerti dan lebih paham lagi mengenai pola diet, agar menjadi sehat.