Banyak orang bersukacita menyambut datangnya tahun yang baru. Mereka melakukan berbagai kegiatan untuk menyambut datangnya tahun baru. Ada yang mengisi tahun baru dengan berkumpul bersama keluarga sambil menikmati hidangan sekedarnya. Ada yang mengisinya dengan doa bersama. Kita sebagai orang percaya biasanya melakukan Ibadah syukur di Gereja untuk menutup tahun yang lama yang kita laksanakan semalam, dan hari ini 1 Januari 2022, kita juga mengadakan kembali Ibadah yaitu dalam Ibadah awal tahun. Ucapan syukur yang kita persembahkan kepada Tuhan adalah bentuk pengakuan kita bahwa hanya oleh anugerah Tuhan saja kita boleh menjalani hidup kita di tahun-tahun yang lalu dengan segala suka dan dukanya.
Sebagaimana Samuel menyadari bahwa hanya oleh pertolongan Tuhan sajalah, maka bangsa Israel bisa sampai ke Mizpa, demikian juga setiap kita menyadari bahwa hanya oleh anugerah Allah sajalah maka kita boleh sampai di tahun yang baru. Perjalanan kehidupan bangsa Israel juga seringkali menjadi cermin perjalanan kehidupan kita.
Banyak masalah yang masih harus mereka hadapi untuk sampai ke Mizpa, tapi disinilah pertolongan Tuhan dinyatakan. Mizpa artinya menara jaga dan penjagaan Tuhanlah yang telah membuat bangsa Israel telah sampai ke Mizpa, demikian juga kita, kalau kita boleh sampai di awal tahun baru ini, semata-mata hanya oleh anugerah Allah. Batu yang didirikan oleh Samuel diberi nama EBEN HAEZER. kata Eben Haezer berasal dari dua kata yaitu Eben yang berarti batu, dan Haezer yang berasal dari kata Ezer yang artinya penolong. Jadi kata Eben Haezer artinya batu pertolongan.
Maka kita harus bertanya: “Apa yang harus kita lakukan untuk mengisi lembaran-lembaran yang terbentang dihadapan kita? Apa yang patut kita lakukan untuk mengisi hari-hari dalam kehidupan yang masih kosong. Setidaknya ada tiga hal yang wajib menjadi perhatian kita untuk dapat mengisi hidup kita agar berkenan kepada Tuhan, yaitu:
Persembahkanlah Tubuh
Firman Tuhan berkata, ” demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu…” Yang harus kita pahami adalah oleh karena kemurahan Allah bagi kita, maka kita semua sudah:
Menerima Pembenaran (karena kita sudah ditebus oleh darah Yesus), 2 Korintus 5 : 21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Menerima Kemerdekaan dari dosa, Roma 6 : 23 Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Menerima Pengudusan, melalui pekerjaan Roh Kudus, kita disucikan dari hari ke hari. Kemurahan Allah yang menjadikan kita anak-anak Allah sehingga kita dapat berkata, ” Abba ya Bapa.”
Menerima Kemenangan, dengan demikian kita bersama dengan Paulus dapat berkata, ” Jika Allah dipihak kita, siapakah yang akan melawan kita?”
Maka kita harus lakukan 1 Korintus 6 : 20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”
Pembaharuan Budi
Nasihat kedua ialah pembaharuan budi yang bisa diartikan sebagai pembaharuan pribadi, penjelmaan menjadi manusia yang berbudi baru. Kata berubah sesuai dengan kata aslinya, metamorphose, lebih tepat disebut sebagai menjelma dalam arti menjadi baru. Adapun kata budi dapat diterjemahkan sebagai: pikiran, sikap, perhatian, niat, pengertian, dan akal. Dengan demikian, gagasan dalam nasihat yang kedua itu adalah penjelmaan dari pikiran, sikap, niat, akal, pengertian yang lama ke pikiran, sikap, niat, akal dan pengertian yang baru. Gagasan yang sama pernah diminta oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus. Paulus menulis: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” 2 Korintus 5 : 17
Tanpa perubahan budi, tidak mungkin kita dapat mengenal apa kehendak Allah. Dengan perkataan lain, selama budi kita masih sama dengan dunia, selama itu pula kita tidak mengenal kehendak Allah bagi kita.
Bpk/Ibu sahabat muda yang dikasihi Tuhan, pergantian Tahun seharusnya membawa perubahan dalam pikiran, sikap, niat, akal dan pengertian kita. Kehendak Allah bagi kita adalah keserupaan dengan Kristus, bukan keserupaan dengan dunia ini. Keserupaan dengan Kristus itu adalah satu proses yang harus berlangsung dari hari ke hari.
Pelayanan Kasih Karunia
Mempersembahkan tubuh dan pembaharuan budi akan membawa kita masuk dan menerima pelayanan kasih karunia. Tubuh yang sudah dipersembahkan dan budi yang sudah diubahkan itu merupakan satu kesatuan kehidupan kita yang siap dipakai dalam pelayanan pekerjaan Tuhan. Kata kunci untuk bagian ini adalah Lakukanlah, apa yang harus dilakukan? Dalam Roma 12 : 4 dikatakan: ” Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama.” Dengan demikian yang harus dilakukan tidak lain adalah tugas, kewajiban dan tanggung jawab kita sebagai penerima kemurahan Tuhan berdasarkan karunia masing-masing, yang artiya pelayanan kasih karunia itu adalah pelayanan yang wajib, rutin, atau harian bagi setiap kita sebagai orang percaya berdasarkan karunia/ talenta masing-masing.
Setiap kita diberi karunia yang berbeda-beda. Fungsi kita dalam pelayanan pun berbeda-beda. Jadi, lakukanlah pelayanan dari tiap-tiap karunia yang sudah Tuhan berikan kepada kita dengan memiliki Roh yang menyala-nyala.
TAHUN 2022 adalah Tahun Paradigma yang Baru
Akhir dari khotbah awal tahun saya, mari kita memperhatikan Firman Tuhan, setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungjawaban atas diri kita kepada Allah (Roma 14:12). Kita semua harus menghadap tahta pengadilan Kristus untuk memperoleh apa yang harus diterima, sesuai dengan yang kita lakukan, baik atau jahat (2 Korintus 5:10) Tuhan Yesus berkata: “Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalas kepada setiap orang menurut perbuatannya. (Wahyu 22: 12).
SELAMAT TAHUN BARU 2022, EBEN HAEZER, Tuhan Yesus memberkati kita semua. AMIN