JAKARTA, iNews.id - Tung Aulia Delfi Safitri, anggota Paskibra Kapanewon Gedangsari Gunungkidul meninggal dunia diduga karena kelelahan terpilih dalam 5 berita populer. Selain itu ada kasus pembunuhan ibu oleh anak kandungnya di Depok hingga mengalami 50 luka tusuk.
Berikut ini 5 berita populer yang dirangkum iNews.id pada Sabtu (12/8/2023):
1. Kronologi Tung Aulia Delfi Safitri Anggota Paskibra Meninggal Dunia, Sempat Pingsan 2 Kali
Tung Aulia Delfi Safitri, anggota Paskibra Kapanewon Gedangsari Gunungkidul meninggal dunia diduga karena kelelahan. Pelajar SMK N 2 Gedangsari ini tak terselamatkan diduga lantaran terlambat mendapat penanganan di Puskesmas Bayat, Klaten Jawa Tengah. Bayan atau Kepala Dukuh Bogem Kalurahan Bogem Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Jawa Tengah, Paiman membenarkan kabar tentang korban kelelahan karena latihan paskibra. Sebab dia harus menempuh perjalanan naik turun gunung untuk ke tempat latihan di Lapangan Gedangsari.
"Sebelum meninggal, almarhum izin ndak ikut latihan selama 2 hari, Selasa dan Rabu. Dia juga tidak masuk sekolah karena kecapean," kata Paiman, Sabtu (12/8/2023). Hari Rabu itu, almarhum sudah terlihat seperti biasa. Dia bahkan ikut bermain bersama teman-temannya dan kebetulan hari itu, di depan rumah almarhumah dipakai untuk latihan senam rutin ibu-ibu. Latihan senam itu dilaksanakan setiap hari Rabu dengan peserta tidak hanya dari Dusun Bogem tetapi dari luar dusun.
2. Dentuman Misterius dari Dalam Tanah, Warga Sumenep Panik Berhamburan Keluar Rumah
Warga Desa Muncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep panik mendengar suara dentuman misterius, Sabtu (12/8/2023). Dentuman tersebut berasal dari dalam tanah. Sejumlah warga berhamburan ketakutan dan keluar dari dalam rumah. Fenomena aneh yang terjadi di Sumenep tersebut berlangsung pukul 09.45 WB dan berakhir pukul 10.30 WIB.
Seorang warga setempat, Hazmi sangat khawatir dengan kejadian aneh tersebut. Pemilik rumah yang menjadi pusat dentuman, sudah mengungsi. Barang jualan di toko juga dibawa mengungsi karena khawatir terjadi hal tidak diinginkan. Meski suaranya beraturan seperti pekerja memukulkan benda keras, dia memastikan di sekitar lokasi tidak ada aktivitas galian apa pun yang bisa menimbulkan dentuman dan getaran.
Dia berharap kejadian itu merupakan fenomena alam biasa yang tidak menimbulkan bencana. Sementara itu, Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti ketika dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa itu. Setidaknya, kata dia ada lima rumah yang mendengar dan merasakan dentuman tersebut. "Kami mengimbau kapada masyarakat untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman" ucapnya.