4. Kisah Lulusan SD Pemilik Warteg Kharisma Bahari
Warung Tegal atau dikenal Warteg adalah salah satu alternatif tempat makan yang digemari masyrakat. Hal ini lantaran lauk yang disediakan beragam serta harganya yang murah. Salah satu warteg yang terkenal serta mempunyai banyak cabang adalah Warteg Kharisma Bahari. Warteg ini didirikan oleh Sayudi pada 1996. Mengutip berbagai sumber, Sayudi yang hanya menamatkan pendidikan terakhirnya sampai Sekolah Dasar (SD) mengadu nasib ke Jakarta pada usia 20-an bersama kakaknya. Ketika di Jakarta, ia bekerja sebagai pedagang asongan di samping warteg milik kakaknya yang berlokasi di Terminal Pulo Gadung, Jakarta Timur. Setiap kali berdagang, ia harus menghindar dari petugas agar tidak ditertibkan. Hal ini yang membuatnya terpikirkan untuk membuka warteg setelah beberapa tahun berdagang asongan.
Warteg pertamanya di Jakarta Selatan diberi nama Modal Mertua (MM). Nama unik tersebut diberikan karena pria kelahiran Tegal 1973 ini membuka warteg pertamanya dengan modal pinjaman dari mertuanya. Perjalanannya sebagai pengusaha warteg tidak mulus. Ia sempat bangkrut dan kembali berdagang asongan. Pria yang akrab disapa Yudi ini kembali usaha warteg, dengan mengambil alih warteg milik temannya yang hampir bangkrut. Rintangan kembali menerpa, warteg tersebut terancam digusur. Namun, karena reformasi pada 1998, rencana penggusuran dibatalkan dan warteg tersebut bertahan selama 1 dekade alias 10 tahun.
Dari hasil usaha warteg tersebut, Yudi kemudian memilih membuka warteg sendiri yang diberi nama Warteg Kharisma Bahari. Ia juga mendirikan dengan nama Warteg Kharisma Bahari Group. Saat ini, Warteg Kharisma Bahari mempunyai lebih dari 400 partner yang terdaftar sebagai mitranya. Selain itu, Warteg Kharisma Bahari juga memiliki lebih dari 800 cabang di Indonesia.
5. Pemuda di Bengkulu Curi 206 Besi Tower Sutet PLN
Unit Satuan Reskrim Polsek Padang Ulak Tanding Polres Rejang Lebong, Polda Bengkulu menangkap terduga pelaku pencurian. Pemuda berinisial FN, 20 diduga mencuri 206 batang besi tower sutet PLN. FN juga mengembat baut-baut penyanggah besi tower sutet PLN, di Desa Air Apo, Kecamatan Binduriang, Rejang Lebong.
Kasi Humas Polres Rejang Lebong, Iptu Bertha Anggraini mengatakan, akibat kejadian tersebut, PLN mengalami kerugian sekitar Rp20 juta. Kejadian itu pun dilaporkan ke Polsek Padang Ulak Tanding. Selain FN, petugas juga menangkap terduga pelaku penadah hasil pencurian besi tower sutet, berinisial AI, 42, warga Desa Taktoi, Kecamatan Padang Ulak Tanding.
Dalam menjalankan aksinya, terduga pelaku mencuri besi tower dengan menggunakan air keras dicampur cuka (untuk getah karet), untuk membuat korosi di besi tersebut agar bisa dipisahkan dari rangkaian tower.