Bayangkan betapa mirisnya ketika kita melihat konflik kekerasan terjadi di mana-mana, baik atas perbedaan ras, suku,budaya ataupun agama, atau hanya karena hal-hal sepele, seperti yang terjadi kepada pemuda-pemudi bangsa.Kekerasan terjadi seperti bom waktu, bahkan atas nama agama, bangsa kita menjadi pembunuh yang seolah-olah dibenarkan Tuhan. Lalu dimana sisi kemanusian bangsa Indonesia, apa bedanya kita dengan binatang, jika kita melakukan kekerasan, atau bahkan pembunuhan. Apapun alasannya konflik kekerasan itu tidak boleh terjadi.
Karena itu adalah awal kehancuran bangsa. Terlalu lelah kita dihadapan dengan konflik kekerasan. Entah apa yang terjadi padabangsa kita, sehingga kekerasan seolah tiada putusnya.Bangsa kita sudah banyak lupa terhadap nilai luhur Sumpah Pemuda sebagai pemantik semangat perjuangankebangsaan. Maka kita sebagai pemuda-pemudi yang hidup di abad 21 harus menggelorakan kembali semangat satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. Kita boleh beda suku, ras, bahasa, budaya, pulau, dan agama, tetapi kita tetap satu,anak-anak Indonesia yang lahir untuk melakukan revolusi besar-besaran sehingga bangsa Indonesia segera berjaya dan disegani dunia Internasional.
Jika kesadaran persatuan dan kesatuan terpatri dalam diri bangsa Indonesia, niscaya perbedaan dalam beragam bentuknya tidak akan menjadi penyulut konflik kekerasan. Kita harus benar-benar hadir dalam kesadaran yang utuh, hanya dengan kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia bisa berjaya.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Dari sumpah pemuda kita tidak hanya bisa belajar semangat persatuan dan kesatuan bangsa, tetapi lebih dari itu bagaimana tekad kebangsaan kita untuk terus memajukan bangsa Indonesia tidak pernah pudar. Sebab di balik semangat kesatuan dan persatuan bangsa, melalui satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa, adalah cita-cita luhur
kemerdekaan dari dalam diri pemuda, mereka ingin Indonesia berjaya dan merdeka. Maka sudah 67 tahun yang lalubangsa Indonesia merdeka, hari ini kita harus mampu membaca pesan Sumpah Pemuda dengan konstruksi bahwa dibalik satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa, ada impian besar untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, adil,dan makmur, serta disegani dunia Internasional.