Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Yudha Permana mengatakan, program MBG di Palmerah, Jakarta Barat dibanderol dengan harga di bawah Rp10.000 per porsi.
"Untuk per porsinya kita lakukan ini sudah sekitar dua bulan, kita sudah bisa takar bahwa porsi per hari itu di bawah Rp10.000, kita sudah bisa pastikan bahwa itu," ujar dia.
Meski begitu, Yudha mengatakan, makanan tersebut tetap memenuhi gizi yang seimbang karena mendapatkan bahan baku dari UMKM setempat dengan harga yang lebih murah.
Sementara itu, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dedek Prayudi menegaskan anggaran MBG tak pernah diturunkan. Dia menjelaskan anggaran MBG tidak disusun per porsi dan dipastikan anggaran tetap sama sejak awal dicanangkan, yaitu sebesar Rp71 triliun.
“Adapun spekulasi yang beredar di masyarakat itu adalah harga yang dikira-kira per porsi dan naik turunnya adalah karena adanya cara-cara tertentu untuk meningkatkan efisiensi,” ucap Dedek dalam keterangannya, Senin (6/1/2025).
Dedek juga menjelaskan bahwa menu MBG telah memenuhi standar kandungan gizi. Sehingga, tidak ada menu wajib, seperti harus ada daging atau susu yang hadir ada setiap harinya. “Tidak ada standar menu, artinya wajib susu, itu nggak ada. Wajib daging, itu nggak ada. Bahkan pemenuhan karbohidrat bisa saja dengan nasi, bisa saja kami temui ada anak yang punya semacam phobia terhadap nasi, maka karbohidrat diganti kentang," ucapnya.
“Saudara-saudara kita di Papua, pemenuhan karbohidratnya dengan sagu. Jadi, di sini tidak ada standar menu, sekali lagi yang ada adalah standar gizi, standar higienitas dan juga standar tata kelola limbah berkelanjutan,” tutur Uki.