JAKARTA, iNews.id - Kasus keracunan sekeluarga di Bantargebang, Bekasi, berbuntut pada terungkapnya kejahatan mengerikan. Keluarga tersebut ternyata korban pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon alias Aki, Solihin alias Duloh dan Dede Soleh.
Wowon cs sebelumnya melakukan pembunuhan di Cianjur Jawa Barat. Sejauh ini 9 orang meninggal dunia karena perbuatan mereka.
Berikut 5 fakta terbaru kasus pembunuhan berantai atau serial killing yang menggegerkan publik ini:
1. Empat korban di Cianjur dikubur dalam 3 lubang
Empat korban dikubur di rumah Wowon di Cianjur, Jawa Barat. Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan empat korban dikubur dalam 3 lubang, salah satunya di sebelah WC di dalam rumah.
Korban bernama Noneng dan Wiwin dikubur dalam satu lubang di Cianjur berikut barang pribadinya. Lubang kemudian dicor Wowon dan ditutup menggunakan keramik.
"Semua barang pribadi masuk sana, dicor, baru ditutup tegel (keramik) dan semen," kata Hengki di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (20/1/2023).
Selain Noneng dan Wiwin, juga ada Farida dan Bayu yang dikubur di Cianjur.
2. Duloh sempat memaksa menyewa kontrakan yang jadi lokasi pembunuhan di Bekasi
Rumah kontrakan yang menjadi saksi bisu pembunuhan berantai di Bantargebang, Bekasi, ternyata disewa salah satu pembunuh yakni Solihin alias Duloh. Dalam proses memohon sewa, Solihin sempat memaksa pemilik kontrakan.
Hal itu diungkapkan pemilik kontrakan bernama Kong Jeding. Permohonan sewa oleh Solihin menurutnya sempat ditolak sebanyak 3 kali.
“Sudah 3 kali ke sini (Duloh) mau sewa kontrakan, agak maksa. Kami tolak karena rumah kontrakan di sana memang belum siap,” kata Kong Jeding, Jumat (20/1/2023).
Pada kedatangan Duloh yang keempat, barulah Kong Jeding memberikan rumah kontrakan. Harga yang dibanderol Rp700.000 itu pun ditawar Duloh menjadi Rp500.000.
“Saya minta Rp700.000 tapi dia datang sudah kasih Rp500.000, jadi langsung,” ucapnya.
3. Duloh beli cangkul ke pemilik kontrakan, mengaku kuli bangunan
Solihin alias Duloh mengaku-ngaku sebagai kuli bangunan. Dia juga pernah membeli cangkul milik Kong Jeding dengan harga Rp50.000.
Kong Jeding mengaku tak bertanya-tanya soal cangkul itu bakal dipakai Duloh untuk apa.
"Cangkul saya dibeli, dia nggak bilang apa-apa, beli cangkul harga Rp50.000,” kata Kong Jeding.