Sebagai salah satu ikon Provinsi Daerah Istimewa Aceh, Masjid Raya Baiturrahman dengan kemegahan arsitekturnya jelas mengundang wisatawan untuk berkunjung. Pembangunan masjid ini dimulai pada masa Sultan Iskandar Muda, tetapi ada beberapa yang mensinyalir bahwa masjid ini telah ada jauh sebelumnya.
Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Raya Baiturrahman difungsikan pula sebagai markas pertahanan dari serangan Kompeni. Terutama pada masa Sultan Alaidin Mahmud Syah (1870-1874)
Terakhir ada Lonceng Cakradonya atau lonceng raksasa yang terbuat dari perunggu. Lonceng ini memiliki tinggi 1,25 m dan lebar 8,75 m dan disimpan di Museum Banda Aceh.
Melansir buku “Muslim Tionghoa Cheng Ho Misteri perjalanan muhibah di Nusantara” terbitan Pustaka Populer Obor, lonceng ini merupakan tanda mata dari Cheng Ho kepada Kerajaan Samudra Pasai.
Nah itulah daftar peninggalan Aceh Darussalam dan keistimewaannya masing-masing. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan kalian ya.