JAKARTA, iNews.id – Sebagai negara dengan pemeluk Buddha terbanyak ke-20 di dunia, terdapat sejumlah vihara tertua di Indonesia menarik untuk dikunjungi. Hingga saat ini, jumlah vihara atau tempat ibadah umat Buddha di Indonesia telah mencapai 2.500.
Sebagian dari vihara-vihara tersebut bahkan didirikan pada masa kerajaan Nusantara dan penjajahan Belanda. Memiliki arsitektur kuno yang megah dan mengesankan, 5 vihara tertua di Indonesia menarik untuk dikunjungi berikut patut kamu pertimbangkan.
Vihara paling tua di Indonesia terletak di kota pahlawan atau lebih tepatnya di Jl. Dukuh No. 23, Pabean Cantian, Surabaya. Bagaimana tidak? Klenteng Hong Tiek Hien di Surabaya bahkan sudah berdiri sejak tahun 1293 Masehi yang artinya bersamaan dengan berkuasanya Kerajaan Majapahit.
Arsitektur kuno yang dimiliki klenteng ini memang sangat khas dan mencolok saat dilihat dari seberang jalan.
Saat memasuki gerbang klenteng, kamu akan disambut dengan dua gedung klenteng yang dihubungkan dengan jembatan berdekorasi 2 ekor naga di tengahnya.
Di dalamnya, altar pemujaan dibagi menjadi 2 lantai berdasarkan dewa-dewa yang dipuja. Menjadi vihara tertua, Klenteng Hong Tiek Hien sering kali dikunjungi wisatawan lokal hingga mancanegara.
Klenteng Hong Tiek Hien akan sangat ramai saat Imlek maupun saat pertunjukan wayang Pho Tee Hi digelar.
Vihara Talang yang menjadi tempat persinggahan saudagar China, Laksamana Cheng Ho saat berkeliling Pulau Jawa memang sangat terkenal. Vihara ini terletak di Jl. Talang No.2, Lemahwungkuk, Cirebon yang berarti berada di jantung kota.
Sebelum masa sekarang, Vihara Talang memang selalu berada di jantung kota atau pusat perekonomian sejak masa Cirebon Kuno sehingga lokasinya memang sangat strategis.
Sejak didirikan pada tahun 1450 Masehi, vihara ini tak pernah sepi pengunjung untuk beribadah.
Tak hanya untuk beribadah, area sekitar vihara bahkan biasa ditempati untuk aktivitas berbuka dan bersantap sahur oleh umat Islam saat bulan Ramadan tiba.
Jika kamu mengunjungi vihara Talang, maka kamu tidak akan menemukan naga sebagai dekorasi. Kamu justru menemukan gong keemasan yang berada di ruang utama Vihara Talang.
Maka dari itu, Vihara Talang menjadi salah satu dalam daftar vihara tertua di Indonesia menarik untuk dikunjungi.
Dibangun pada tahun 1466 Masehi, Klenteng Hok Tek Ceng Sin sudah ada bersamaan dengan didirikannya Masjid Demak.
Karena lokasinya yang berdekatan dengan sebuah gapura bertuliskan ‘Gerbang Damai Sejahtera’, klenteng ini kerap disebut sebagai Klenteng Gerbang Damai Sejahtera.
Sejak berdiri hingga sekarang, klenteng ini tetap aktif digunakan sebagai tempat ibadah dan akan lebih ramai dikunjungi saat Imlek tiba. Jika kamu mengunjungi Klenteng Hok Tek Ceng Sin, kamu akan disambut dengan 2 patung naga di pintu masuk.
Di atas puncak klenteng juga terdapat dekorasi berupa 2 ekor naga berukuran besar yang saling berhadapan.
Saat memasuki bagian serambi, pilar-pilar kokoh dengan lukisan 12 shio akan kamu jumpai. Jika kamu tertarik ingin melihat Klenteng Hok Tek Ceng Sin, kamu bisa mengunjunginya di Jl. Cemara No. 4 Welahan, Jepara.
Menyebrang ke Pulau Dewata, kamu akan menemukan vihara tertua, Klenteng Caow Eng Bio. Klenteng ini dibangun pada tahun 1548 Masehi saat Kerajaan Badung tengah berkuasa di Bali.
Menurut sumber yang beredar, klenteng ini dibangun untuk didedikasikan kepada Dewi Shui Wei dan 108 bersaudara Hainan atau dewa pelindung laut. Saat kamu mengunjunginya, kamu akan disambut dengan dekorasi dekorasi naga di atas klenteng.
Kamu juga bisa melihat 10 altar yang tersebar di seluruh area Klenteng Caow Eng Bio. Namun jika hendak menuju ke Klenteng Caow Eng Bi, pastikan kamu tidak sampai terlalu larut malam karena klenteng ini akan ditutup untuk umum pada pukul 21.00 WITA. Namun jika saat Imlek, klenteng akan buka lebih lama lagi, yaitu dari pagi sampai jam 12 malam.
Dengan demikian, kamu patut datang ke Klenteng Caow Eng Bio, vihara tertua di Indonesia menarik untuk dikunjungi.