6 Contoh Teks Negosiasi Formal dan Non Formal Singkat yang Bisa Dipelajari

Wikku D Nugroho
Contoh Teks Negosiasi Formal dan Non Formal Singkat (Foto: Mediaphotos)

JAKARTA, iNews.id - Contoh teks negosiasi formal dan non formal singkat bisa dengan mudah kita temukan di kehidupan sehari-hari. Menurut Simarmata, dalam bukunya yang berjudul Ingin Cepat Kerja, negosiasi formal biasanya ditandai dengan adanya perjanjian tertulis atau hitam di atas putih yang sah secara hukum. 

Sehingga apabila terjadi pelanggaran dalam perjanjian tersebut, pihak yang bersepakat dapat memperkarakannya ke ranah hukum. 

Sementara itu, negosiasi non formal adalah suatu jenis negosiasi yang bisa dilakukan di mana saja tanpa memerlukan jalur hukum. 

Agar lebih memahaminya, berikut contoh teks negosiasi formal dan non formal singkat yang bisa kamu pahami, Senin (3/2/2025). 

Contoh Teks Negosiasi Formal 

1. Teks Negosiasi Formal Melalui Surel


Hai Tuan Y,


Terima kasih telah berbagi proposal dan biaya Anda dengan kami. Kami semua di ABC terkesan dengan upaya yang telah Anda lakukan untuk ini.


Meskipun kami senang dengan isi proposal Anda, kami tidak dapat memenuhi harga yang Anda tetapkan. Hal ini terjadi karena beberapa alasan, termasuk bujet perusahaan yang kurang dari harga terlampir. 


Kami tetap ingin bekerja sama dengan Anda, dan kami ingin tahu apakah Anda siap untuk bernegosiasi mengenai harga. Anggaran kami saat ini untuk proyek tersebut adalah Rp10.000.000.


Saya akan dengan senang hati mendiskusikan hal ini dengan Anda. Silakan hubungi saya di nomor 08xxxxx untuk mengatur tanggal dan waktu yang sesuai.


Terima kasih banyak,


Manajer Pemasaran Perusahaan ABC


2. Teks Negosiasi Formal untuk Kerja Sama Proyek


Pihak A: "Selamat siang, saya dari perusahaan X dan saya ingin membicarakan kerja sama dengan perusahaan Anda."


Pihak B: "Baik, selamat siang juga. Apa yang ingin Anda tawarkan?"


Pihak A: "Kami ingin menawarkan kerja sama dalam proyek besar yang sedang kami garap. Kami telah memiliki banyak pengalaman dan sumber daya untuk menjalankan proyek tersebut dengan baik."


Pihak B: "Proyek seperti apa yang dimaksud?"


Pihak A: "Proyek yang dimaksud adalah terkait pembangunan gedung di kawasan A. Rencananya gedung tersebut akan menjadi pusat perbelanjaan. Kami ingin mengajak perusahaan Anda untuk bergabung dalam proyek tersebut."


Pihak B: "Saya sangat tertarik dengan tawaran tersebut. Namun, saya ingin tahu lebih lanjut mengenai peran perusahaan kami dalam proyek tersebut."


Pihak A: "Kami membutuhkan bantuan dari perusahaan Anda untuk pengadaan material dan tenaga kerja."


Pihak B: "Bagaimana dengan pembagian keuntungan dari proyek tersebut?"


Pihak A: "Kami akan memberikan pembagian keuntungan yang adil dan sesuai dengan peran masing-masing perusahaan dalam proyek tersebut."


Pihak B: "Oke, saya sepakat untuk bergabung dalam proyek tersebut. Semoga perusahaan saya dapat bekerja sama dengan baik dengan perusahaan Anda."


3. Teks Negosiasi Formal antar Pihak Bank dan Pengusaha


Pihak bank: "Selamat siang, pak. Silakan duduk."


Pengusaha: "Selamat siang. Ya, terima kasih. Begini mbak, saya mempunyai usaha furnitur. Saya ingin mengajukan proposal peminjaman uang."


Pihak bank: "Bisa saya lihat proposalnya?"


Pengusaha: "Silakan mbak. Usaha ini sudah turun temurun dari kakek saya. Saya berusaha memperluas penjualan sampai luar negeri. Karena sudah ada permintaan dari luar negeri."


Pihak bank: "Begini pak, untuk proposal ini tidak ada masalah, cuma untuk Rp800.000.000, kami dari pihak bank tak bisa memenuhinya. Pihak bank hanya sanggup memenuhi Rp500.000.000 dengan bunga 5 persen."


Pengusaha: "Tidak bisa ditambah mbak? Saya yakin usaha ini akan sangat sukses."


Pihak bank: "Mungkin jika tambah sedikit bisa."


Pengusaha: "Jika Rp700.000.000 bagaimana mbak?"


Pihak bank: "Maaf pak, kami maksimal hanya mampu."


Pengusaha: "Pokoknya saya mau Rp700.000.000. Usaha furnitur saya pasti akan sukses mbak, jangan khawatir!"


Pihak bank: "Maaf pak, sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kami hanya bisa menyediakan Rp650.000.000."


Pengusaha: "Baiklah mbak, Rp650.000.000 tidak apa-apa."


Pihak bank: "Silakan pak menunggu sebentar."


Pihak bank: "Ini pak uangnya, Rp650.000 dengan bunga 5 persen."


Pengusaha: "Iya mbak. Terima kasih. Selamat siang."


Pihak bank: "Selamat siang."

Contoh Teks Negosiasi Non Formal 

1. Teks Negosiasi Non Formal di Pasar


Pembeli: “Harga mangga ini sekilo berapa, Bang?”


Penjual: “Murah, kok, Bu. Tiga puluh ribu aja."


Pembeli: “Boleh kurang, Bang?”


Penjual: “Belum boleh, Bu. Soalnya ini barang baru, bukan karbitan. Matang pohon, lho.”


Pembeli: “Benar, sih, Bang. Tapi boleh kurang, ‘kan? Ini, ‘kan, lagi musim. Dua puluh ribu, ya?”


Penjual: “Nggak bisa segitu, Bu. Rp28.000, deh, ya. Biar saya juga untung, Bu.”


Pembeli: “Baiklah, tapi pilih sendiri boleh, ya, Bang?”


Penjual: “Tapi jangan yang besar-besar, ya, Bu. Saya takut rugi.”


Pembeli: “Iya, Bang. Saya cuma mau mangga yang bagus.”


Penjual: “Saya jamin, kok, Bu. Kalau ketemu yang busuk, Ibu boleh tukar nanti.”


Pembeli: “Baiklah, Bang. Saya beli tiga kilo, ya.”


Penjual: “Baik, Bu.”


2. Teks Negosiasi Non Formal Beli HP


Winda: “Winda sangat memerlukan HP, Yah. Belikan, ya?”


Ayah: “Uang Ayah belum cukup, Win. Kan kita sudah ada telepon rumah.”


Winda: “Tapi semua teman Winda sudah punya HP. Mereka jadi bisa menelepon orang tua kalau harus pulang telat dari sekolah.”


Ayah: “Kalau seperti itu, kamu seharusnya tidak perlu pulang telat.”


Winda: “Bukan cuma itu, Yah. Winda juga iri dengan mereka, karena dengan HP mereka bisa mengunduh materi pelajaran, saling mengirim tugas, bahkan diskusi juga. Jadi tidak perlu repot-repot keluar rumah.”


Ayah: “HP itu penting sekali untukmu, ya?”


Winda: “Benar, Yah. Apalagi guru sering memberi tugas yang harus dikirim ke grup Facebook. Atau tugas yang diunggah ke blog. Kalau Winda punya HP jadi mudah. Bisa diskusi dengan teman-teman sekaligus melihat materi langsung dari internet di HP.”


Ayah: “Ya, sudah. Nanti Ayah belikan. Tapi Winda harus janji, ya.”


Winda: “Janji apa, Yah?”


Ayah: “Janji harus belajar dengan rajin. HP-nya juga harus digunakan untuk kegiatan yang positif-positif saja.”


Winda: “Janji! Terima kasih, Yah!”


3. Teks Negosiasi Non Formal Jual Beli Tas


Pembeli: “Permisi, di sini jual tas juga?” 


Penjual: “Iya, silahkan bisa dipilih-pilih dulu.”


Pembeli: “Untuk tas ransel yang ini berapa ya?” 


Penjual: “Oh itu harganya Rp250 ribu. Spesifikasinya juga sudah dilengkapi dengan banyak fitur. Di antaranya sudah anti air, resleting anti rusak dan juga bonus rain cover.”


Pembeli: “Mahal juga yah. Nggak bisa kurang, pak?” 


Penjual: “Maaf kalau untuk yang itu sudah pasnya begitu. Atau kalau mau saya ambilkan tas sejenis lain tapi yang lebih murah?” 

Editor : Komaruddin Bagja
Artikel Terkait
Nasional
7 bulan lalu

15 Contoh Soal Teks Negosiasi Essay, Bisa Jadi Referensi Belajar

Nasional
7 bulan lalu

Contoh Kalimat Deklaratif dalam Teks Negosiasi

Nasional
7 bulan lalu

5 Contoh Teks Negosiasi 4 Orang, Bisa Jadi Referensi Belajar Siswa

Nasional
8 bulan lalu

Contoh Teks Negosiasi Formal Singkat: Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal