Berdasarkan buku berjudul Kehidupan Masyarakat Pada Masa Praaksara, Masa Hindu Budha, dan Masa Islam yang ditulis oleh Tri Worosetyaningsih (2019), disebutkan bahwa Kerajaan Sriwijaya memiliki kekuasaan hingga ke negeri Malaysia.
Hal ini juga tercantum pada Prasasti Kedukan Bukit dan Talang Tuo yang menyebutkan bahwa Dapunta Hyang banyak melakukan usaha untuk memperluas daerah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Sriwijaya berhasil menguasai beberapa daerah seperti Tulang-Bawang (Lampung), Kedah (Semenanjung Melayu), Pulau Bangka, Jambi, hingga sampai negeri Malaysia.
Negara yang memisahkan diri dari Indonesia selanjutnya adalah Brunei Darussalam. Melansir dari indonesia.go.id bahwa di zaman Kerajaan Sriwijaya, mereka membentuk kekuasaan dari Selat Malaka hingga Kepulauan Sulu dan juga termasuk beberapa pemukiman yang ada di Teluk Brunei disebut juga Vijayanagar. Hal ini juga tercantum pada Kitab Negarakertagama, yang ditulis pada masa Kerajaan Majapahit, tepatnya di tahun 1365.
Tidak hanya Malaysia dan Brunei, Kerajaan Sriwijaya juga sangat tertarik dengan wilayah Kamboja. Hal ini ditulis pada catatan dari pendeta bernama I Tsing yang singgah di Kerajaan Sriwijaya, wilayah Kamboja adalah wilayah yang luas dan memiliki sumber daya alam yang membuat Sriwijaya begitu tertarik untuk menjadikannya bagian dari kekuasaan. Akhirnya pada abad VII Kerajaan Sriwijaya pernah menginvasi wilayah Kamboja.