Sekolah-sekolah seharusnya memainkan peran proaktif dalam mencegah Bullying.
Dengan mengimplementasikan program anti-Bullying yang komprehensif, lembaga pendidikan dapat meningkatkan kesadaran tentang masalah ini dan mengajarkan kepada siswa tentang empati, rasa hormat, dan keterampilan penyelesaian konflik.
Guru dan staf harus dilatih untuk mengidentifikasi tanda-tanda Bullying dan memberikan dukungan yang sesuai baik kepada korban maupun pelaku bully.
Selain itu, menciptakan budaya sekolah yang inklusif di mana perbedaan dirayakan dapat mengurangi Bullying berdasarkan faktor seperti penampilan, etnis, atau kemampuan.
Dalam beberapa kasus, pelaku bully mungkin berasal dari latar belakang yang sulit, seperti mengalami pelecehan atau pengabaian di rumah.
Ini tidak memaafkan perilaku mereka tetapi menyoroti perlunya pendekatan yang holistik.