Taufik Ismail adalah seorang penyair dan sastrawan Indonesia yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat pada 25 Juni 1935. Jika Chairil Anwar disebut sebagai pelopor Angkatan 45, maka HB Jassin menyebut Taufik Ismail sebagai penyair Angkatan 66.
Beberapa karyanya yang terkenal antara lain adalah Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia, Saya Hewan, Puisi-puisi Langit, dan masih banyak lagi. Jasanya dalam dunia kesusastraan mengantarkan Taufik Ismail pada berbagai penghargaan internasional, seperti penghargaan Cultural Visit Award dari pemerintah Australia pada 1977 dan South East Asia Write Award dari Kerajaan Thailand pada 1994.
Karya-karyanya juga mengantarkan dia pada gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dalam bidang sastra yang diperolehnya dari Universitas Indonesia pada tahun 2009.
Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin atau yang akrab disapa Nh Dini adalah sastrawan Indonesia berdarah Bugis yang dikenal lewat karya-karyanya, seperti Pada Sebuah Kapal, Dari Parangakik ke Kampuchea, dan Orang-orang Tran.
Selama hidupnya, Dini telah menghasilkan novel dengan lebih dari 20 judul. Ia mulai membuat tulisan sejak umur 15 tahun dan mengirimkan karyanya ke RRI.
Sejak saat itulah, ia terus menghasilkan karya berupa cerita pendek hingga novel. Novel yang ditulis oleh Dini rata-rata menyuarakan tentang kesetaraan gender. Oleh karenanya, ia mendapat gelar pengarang sastra feminis.
Atas dedikasinya di bidang sastra, Nh Dini juga menerima banyak penghargaan, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Di kancah internasional, Nh Dini menerima SEA Write Award di bidang sastra oleh pemerintah Thailand dan Hadiah Francophonie pada 2008.
Di tahun 2017, Dini meraih penghargaan Lifetime Achievement Award pada Ubud Writers and Readers Festival 2017. Ubud Writers and Readers Festival sendiri adalah satu dari lima festival sastra terbaik dunia versi The Telegraph UK 2019.