JAKARTA, iNews.id - Sembilan periset dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) masuk dalam daftar Top 2% Ilmuwan Dunia versi Stanford University. DPR RI menilai hal tersebut membuktikan penelitian Indonesia diakui secara global.
"Pencapaian ini menunjukkan bahwa hasil riset para ilmuwan BRIN memiliki dampak signifikan dan diakui secara global. Kami mengapresiasi pencapaian tersebut," ujar Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Kadir Karding, Kamis (26/9/2024).
Adapun 9 periset BRIN yang masuk daftar Ilmuwan Top 2% Dunia versi Stanford itu adalah:
1. Prof. DR. Danny Hilman Natawidjaja, adalah peneliti ahli utama BRIN di bidang riset kebencanaan.
2. Dr. Ratih Pangestuti, adalah peneliti ahli utama BRIN di bidang teknologi dan proses pangan.
3. Prof. Muhammad Reza Cordova, adalah peneliti ahli utama BRIN di bidang Oseanografi.
4. Dr. rer. nat. Andri Frediansyah, adalah peneliti ahli utama BRIN di bidang teknologi dan proses pangan.
5. Prof. Ahmad Najib Burhani, adalah profesor riset, peneliti ahli utama sekaligus kepala organisasi riset Ilmu Pengetahuan Sosial Humaniora BRIN.
6. Rezzy Eko Caraka, S.SI., M.Sc(RE)., Ph.D., adalah peneliti ahli muda pusat riset sains data dan informasi BRIN.
7. dr. Zulvikar Syambani Ulhak, Ph.D., adalah peneliti ahli muda, pusat riset kedokteran preklinis dan klinis BRIN.
8. Muhammad Adly Rahandi Lubis, S.Hut., Ph.D., adalah peneliti ahli utama pusat riset Biomassa dan Bioproduk BRIN.
9. Dr. Agung Dwi Laksono, adalah peneliti utama BRIN di bidang pusat riet kesehatan masyarakat.
Karding pun mengatakan, pencapaian yang didapat sembilan periset BRIN tersebut dapat menjadi motivasi bagi periset lain di Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas riset mereka.
“Keberhasilan ini mencerminkan bahwa BRIN telah berhasil menciptakan ekosistem riset yang baik sehingga menghasilkan pengakuan dari dunia internasional,” katanya.