Dia menambahkan, kemungkinan kedua murni karena patahan saja. Patahan tersebut memicu bergeraknya atau naiknya patahan di tempat lain.
“Karena gerakan vertikal tersebut, air laut terguncang dan menimbulkan gelombang yang sampai ke darat,” ucapnya.
Sedangkan, gempa yang terjadi di Sulteng merupakan gempa akibat pergerakan sesar mendatar. Pergerakan batuan yang terjadi secara horizontal. Namun dari penelitian beberapa tahun terakhir diketahui ada satu kejadian yang membuat daratan di Sulteng itu terangkat beberapa sentimeter setiap tahunnya, dan laju pengangkatan daratan itu lebih besar dari pada tempat-tempat lainnya.
Sehingga ketika terjadi pergeseran patahan di satu wilayah akan memicu pengangkatan ke atas patahan di wilayah lainnya. “Mungkin saja patahan yang tadinya itu hanya bergerak secara horizontal, namun ada unsur pergerakan secara vertikalnya juga,” ujarnya.