Mantan Menko PMK ini menjelaskan, stunting dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi selama 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu saat masa kehamilan ibu sampai anak berusia dua tahun. Puan mengingatkan, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting.
“Seperti cukupi konsumsi protein hewani, lalu Bumil teratur periksa kehamilan minimal 6 kali dan jangan lupa ASI ya Ibu-Ibu,” imbaunya.
Dalam kesempatan yang sama, Reni Sondari yang datang dari komunitas driver ojek online Sukabumi menyampaikan keluh kesahnya kepada Puan. Dia berharap ada perlindungan lebih bagi perempuan yang bekerja sebagai driver ojek online.
“Ibu-ibu rawan sekali di jalan, karena kebanyakan driver ojek online laki-laki, srikandi perempuan minoritas hanya 10 persen. Saya harap lebih banyak lagi perlindungan agar tidak ada kekerasan, pelecehan. Kami harap driver ojek online bisa lebih diperhatikan lagi,” curhatnya.
Puan kemudian meminta jajaran Pemda Sukabumi untuk memperhatikan persoalan yang disampaikan oleh Reni.
Peserta acara lainnya yang turut diajak berdialog oleh Puan adalah perempuan bernama Ari Susanti yang mewakili Partai Golkar. Kepada Puan, Ari mengaku ingin bergotong royong bersama seluruh elemen bangsa, termasuk dengan partai-partai lain seperti PDI Perjuangan (PDIP), partai yang dinaungi Puan.
Menanggapi hal tersebut, Puan mengaku bangga karena sudah banyak yang memiliki kesadaran terhadap bahaya stunting. Menurutnya, walaupun berbeda pandangan politik, sikap gotong royong dalam upaya menghapuskan masalah stunting di Indonesia harus menjadi prioritas utama.
"Ini ada perempuan Golkar, tidak masalah walau beda partai dengan saya. Pesan saya jelang Pileg dan Pilpres ini, tetap jaga persatuan. Berpolitik dengan santun dan gembira," katanya.