JAKARTA, iNews.id - Aksara Jawa merupakan peninggalan budaya yang harus dilestarikan masyarakat Indonesia. Berikut sejarah, cara menulis hingga contohnya.
Melansir buku 'Gaul Aksara Jawa' terbitan LKiS Pelangi Aksara, aksara Jawa diperkirakan berkembang di abad ke-16 masehi atau era kerajaan Demak. Manusrip-manuskripnya pun baru muncul di awal abad ke-17.
Aksara Jawa merupakan turunan dari aksara brahmi dan pallawa yang digunakan untuk menulis bahasa sansekerta. Aksara ini bersifat silabik atau suku kata dan dikenal dengan urutan Hanacaraka.
Bentuk aksara Jawa kuno atau kawi memiliki kemiripan dengan kawi awal dan pallawa. Sehingga, penulisannya masih mirip, yakni dimulai dari bawah, naik, melengkung dan diakhiri dengan turun ke bawah lagi.
Dalam perkembangannya, terjadi perubahan bentuk aksara kawi ke aksara hanacaraka dengan pelafalan bunyi dari a ke o. Sehingga baca Aksara Jawa bunyinya menjadi Ho No Co Ro Ko