JAKARTA, iNews.id - Aksi teror terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan dan Jakarta dalam waktu kurang dari seminggu. Serangan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3/2021) berlanjut pada aksi perempuan bersenjata yang menerobos Mabes Polri pada Rabu (31/3/2021).
Sebanyak 20 orang terluka akibat ledakan bom bunuh diri di Makassar. Dua terduga teroris ditemukan tewas di lokasi yang disusul penangkapan tujuh terduga teroris lainnya.
Belum hilang duka di Makassar, kini aksi terorisme terjadi lagi di Ibu Kota, tepatnya di Markas Besar Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021). Seorang perempuan yang diduga sebagai teroris menenteng pistol dan menerobos masuk kantor pusat Korps Bhayangkara. Bahkan, dia sempat melepaskan enam kali tembakkan sebelum akhirnya ditembak mati.
Berikut fakta-fakta aksi terorisme di Makassar dan Mabes Polri Jakarta:
1. Terduga Teroris Generasi Milenial
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar menyebut terduga pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar merupakan generasi milenial kelahiran 1995. Keduanya adalah pasangan suami istri.
Sedangkan ZA, terduga teroris di Mabes Polri masih berusia 25 tahun alias generasi milenial. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan ZA merupakan mantan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi yang telah di drop out (DO) pada semester lima.
2. Membawa Bom dan Senpi