"Banyak bisnis UMKM yang berbasis kebudayaan, salah satunya yaitu Pala Nusantara bagaimana dari perspektif watchmaker menarasikan kebudayaan lokal yang diaplikasikan ke dalam suatu produk, kemudian di Bali yang memproduksi ogoh-ogoh memadukan antara motor dan kebudayaan Bali. Selain itu, kita bisa lihat event-event organizer Dieng Culture Festival Prambanan Jazz dan lain sebagainya," lanjutnya.
Sehingga dirinya melihat bagaimana industri kebudayaan mesti terus digaungkan untuk merepresentasikan aspek-aspek budaya di dalam industri.
"Ini pembuka mata ternyata untuk meningkatkan kebudayaan itu kita harus kita juga harus beradaptasi bagaimana menarasikan dan membuat kebudayaan itu menarik adalah kita merepresentasikan nilai-nilai modern yang digemari tanpa harus menghilangkan esensi dari budaya itu sendiri ternyata kalau kita buka mata lagi aspek-aspek bisnis di situ banyak sekali," kata Alam.
Selain Alam, turut serta hadir Business Advisor UMKM Sahla Sabilla memberikan wawasan dan pandangannya seputar industri UMKM di Indonesia.