"Kembali ke postingan kopi, saya menulis “saya DIKASIH” dan “bagaimana menurut kalian?” Saya kira itu bisa jadi pemantik obrolan, bahwa brand tersebut masih diperjualbelikan bebas di tanah suci. Kok bisa?" ujar Zita.
Zita meminta warganet bijak dengan narasi di media sosial. Menurutnya pihak tertentu bisa memanfaatkan peluang ini untuk memecah belah bangsa.
"Tapi balik lagi, sepertinya netizen butuh pelampiasan kemarahan, dan postingan saya adalah sasaran terdekat. Perasaan marah ini valid, walau sebenarnya bisa diarahkan pada yang lebih tepat, bukan asal serang apalagi mengaitkan isu ini dengan politik," kata Zita.